Rabu, 27 April 2016

Bilamana Kita Harus Berbagi?



Sabda Rasulullah saw.:
Dari Abu Musa Al-Asyary ra. dari Nabi Muhammad saw. bersabda, "Tiap-tiap Muslim haruslah bersedekah"; Sahabat bertanya; "Bagaimana kalau dia tidak mampu Ya Rasulullah?"; Nabi menjawab, "Dia harus berusaha dengan kedua tangan (tenaga)nya hingga berhasil untuk dirinya dan untuk bersedekah"; Sahabat bertanya, "bagaimana kalau dia tidak mampu?"; Nabi menjawab; " menolong orang yang mempunyai kebutuhan dan keluhan"; Sahabat bertanya, "bagaimana kalau dia tidak mampu?"; Nabi menjawab, "Dia melakukan sesuatu perbuatan baik atau menahan dirinya dari perbuatan munkar (kejahatan) itupun merupakan shodaqoh baginya".

Allah swt. berfirman:
........ dan tetaplah kamu ber-INFAQ untuk agama Allah, dan janganlah kamu menjerumuskan diri dengan tanganmu sendiri kelembah kecelakaan (karena menghentikan INFAQ itu)." (Q-S. Al Baqarah ayat 195)

Dari firman Allah swt. dan sabda Rosul saw., maka telah sangat terang bahwa berbagi dalam bentuk infaq dan sedekah adalah amalan yang implementasinya harus tumbuh subur dalam kehidupan kita. Dengan upaya yang maksimal seperti yang termaktub dalam hadist diatas, saat tidak mampu bersedekah dengan harta, maka ada alternatif-alternatif keringanan, yang pada intinya adalah setiap muslim bersedekah, dalam keadaan sempit maupun lapang. Dan Allah swt.telah memperingatkan agar kita tidak menjerumuskan diri sendiri karena kita tidak berinfaq.

Sebuah potret hidup seorang sahabat yang implementasi berbaginya (infaq dan sedekah) tumbuh mendarah daging, beliau adalah Ikrimah, sosok yang jiwa dermanya luar biasa meski dalam keadaan sempit sekalipun.
Terkisah, setelah masuk Islam, Ikrimah bersumpah, “Demi Dzat yang telah menyelamatkanku di saat perang Badar.” Ia bersyukur kepada Tuhannya karena ia tidak mati terbunuh dalam perang Badar. Ia masih tetap hidup sampai akhirnya Allah pun memuliakannya dengan Islam. Ia selalu membawa Mushaf sambil menangis, “Kitab Tuhanku, kitab Tuhanku.”

Pada saat perang Yarmuk meletus dengan hebatnya dan pasukan Romawi hampir mengalahkan pasukan Islam, maka singa yang buas, Ikrimah, pun bangkit dan berkata, “Minggirlah wahai Khalid bin Walid, biarkan aku menebus apa yang telah aku dan ayahku lakukan. Dulu aku memusuhi Rasulullah saw. Apakah sekarang aku akan lari dari pasukan Romawi? Demi Allah tidak, selamanya tidak akan terjadi!”

Ikrimah berteriak, “Siapakah yang akan membaiatku untuk mati?” Pamannya, Harits bin Hisyam, dan juga Dhirar bin Al-Azwar berdiri untuk membaiatnya. Ikut bersama mereka empat ratus pasukan muslim. Mereka memasuki arena peperangan hingga mereka dapat mengalahkan pasukan Romawi, dan Allah pun memberikan kemenangan dan kemuliaan bagi pasukan-Nya.


Perang pun selesai. Ikrimah tegeletak terkena tujuh puluh tikaman di dadanya. Sedang di sampingnya adalah Al-Harits bin Hisyam dan Ayyasy bin Abi Rabi’ah. Al-Harits memanggil-manggil meminta air. Namun ia melihat Ikrimah sangat kehausan, maka ia berkata, “Berikanlah air itu pada Ikrimah.” Ikrimah melihat Ayyasy bin Abi Rabi’ah juga sangat kehausan. Ia berkata, “Berikanlah air itu pada Ayyasy.” Ketika air hampir diberikan, Ayyasy sudah tidak bernyawa. Para pemberi air dengan cepat menuju Ikrimah dan Al-Harits, namun keduanya pun sudah tiada. Subhaanallaah!!!



Saudara, marilah kita suburkan berbagi dengan sesama dalam diri dan hidup kita. Sempit dan lapang hanyalah kondisi, bukan alasan berbagi atau tidak. Setiap detakan waktu adalah kesempatan kita untuk beramal, dan berbagi tidak ada batasan waktu. Oleh karena itu semoga kita semua senantiasa saling berbagi dengan kemampuan masing-masing. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar